Sabtu, 24 Maret 2012

Tulehu, di Pertengahan Malam Jumat

Temans, pa kabarmu??

Semoga selalu dalam lindunganNya, selalu mengukir kehebatan dan selalu dalam nikmat sehat. amien.
Seminggu yang lalu (14 s.d 16 Maret 2012), aku ditugaskan ke Ambon untuk berbagi ilmu PBJ. Kunjunganku ke Ambon kali ini untuk yang kedua kalinya. Dikarenakan kesalahan perencanaan, aku harus menyampaikan materi 30 Jam pelajaran dalam 2 hari 2 malam. Manusia super mana yang betah belajar dari jam 8 pagi sampai jam 10 Malam??lebih-lebih, Trainer super mana yang sanggup mengajar 2 hari 2 malam???

Ufff...tantangan terberatku dalam menyampaikan materi selama karirku sebagai Trainer Nasional. Jika peserta diklat saja kuat bertahan, aku harus bisa menjadi penyebab untuk mereka bertahan sampai selarut itu. Sesi demi sesi berlalu, dengan tetap menjaga ritme kelas, kurampungkan tugasku. Alhamdulillah mereka datang sebagai peserta yang bermotivasi tinggi untuk mengetahui ilmu baru, dan aku juga mempunyai motivasi yang tinggi untuk semua peserta memahami apa yang aku sampaikan. Tak terasa, semakin larut, semangat bukannya meredup, diskusi semakin panas, diselingi tawa lepas karna kusampaikan jawaban dengan caraku yang lucu...(menurut mereka lohh..)



Tak ada yang lebih membahagiakan, ketika semua peserta mengulurkan hubungan yang 'lebih' dari trainer dan trainee. Malam itu, kamis pukul 10.15 malam, Panitia yang sebagian besar adalah ibu-ibu di Pengadilan Tinggi Agama Maluku, mengajakku untuk "mandi bersama di pemandian air panas". Ketika mendapat tawaran itu, keningku tertekuk. Mandi tengah malam? bareng-bareng? Oh No..."Ibu khan capek, 2 hari 2 malam mengajar kelas interaktif begitu, mana ibu nggak pernah duduk kalau ngajar. Ayolah Bu...pasti bisa menghilangkan penat di kaki".....hmmmmm iya juga ya??? okelah...brangkatttt...!!!

Seorang supir yang sudah senior ditugaskan mengantarkan kami ke TULEHU, Maluku Tengah. Perjalanan malam itu kami tempuh selama kurang lebih setengah jam. Dalam perjalanan, Sang Sopir, Pak Aca, menceritakan tentang pemandian air panas yang akan kami datangi. Pemandian air panas ini, adalah milik perorangan, kebetulan banyak sumber air panas ditemukan di tanah milik perorangan. Yang pandai memanfaatkan, akan mendatangkan pundi-pundi uang dengan banyaknya orang-orang yang datang. Anehnya, nggak ada gunung berapi di pulau ini, tapi sumber air panas banyak bermunculan.

Setelah menelusuri pantai Natsepa, mobil kami memasuki hutan pohon sagu, sayangnya aku nggak bisa mengabadikan keindahannya, karna suasananya gelap gulita. Tapi aku bisa membayangkan indahnya jika perjalanan dilakukan siang hari. Sampailah kami di Tulehu, pemandian air panas itu. Mobil-mobil mewah menyambut kami, kaget juga dengan banyaknya pengunjung di malam hari itu.

Setelah berganti pakaian (tetap berpakaian lengkap), kami para ibu2 menuju kolam air panas. Ada 2 kolam besar yang beniing, sampai-sampai semua batu yang ada dibawahnya terlihat jelas. batu2 itu sengaja disusun untuk dipakai terapi telapak kaki. Tingkat kepanasan air dalam kedua kolam itu pun berbeda. Aku disarankan di kolam air hangat dulu sebelum ke kolam air panas. Penasaran kakiku kusentuhkan ke kolam air panasnya...Masya Allah..Panas Bro..

Kaget dengan tingkat kepanasan air di kolam satu tadi, ternyata hanya kekagetanku yang pertama. Kaget2 selanjutnya ternyata masih banyak. Di kolam itu, sudah banyak anak-anak muda yang kebanyakan laki-laki yang berendam (hanya memakai celana pendek saja). Oh...My God. Aku hanya diam terpaku di bibir kolam. Ayo Bu, kita berendam di sebelah sana...Kata Bu Arie, membangunkan tegunku. Sambil menahan nafas, kuambil posisi dipinggir kolam yang ada dudukannya. Sebatas leher, kubiarkan badanku terendam dalam air hangat, yang awalnya terasa panas itu. Mataku kututup rapat-rapat, sambil kunikmati hangatnya air yang seakan memijit-mijit badanku. Mataku kututup rapat-rapat, juga untuk menjaga pandanganku dari dada-dada telanjang anak-anak muda di hadapanku. Ohhh...pengalaman yang nggak mungkin kulupakan. Terlanjur basah ceritanya..

Setelah cukup lama berendam di kolam hangat, ibu-ibu mengajakku pindah ke kolam air panas. Rasanya aku nggak sanggup memasukkan kakiku ke air panas itu. Tapi Ibu-ibu memaksaku, ayo bu..nanti juga terbiasa, masukkan lebih dalam, pasti nggak terasa panas. Yahhh...malu juga tidak menerima tantangan mereka. Akupun memasukkan kakiku saja ke kolam, masih dengan posisi duduk di bibir kolam. Allahu Akbar....panas banget. Tapi kaki ini berasa ringan sekali.  Capek dan penat yang tadi kurasakan hilang. hmmm.... lumayan, daripada pijat refleksi. hehehhehe

Malam tunjuk pukul 12, rasanya sudah cukup kegiatan berendam ini. Bu...sudahan yukkk..kataku. Napa Bund?? santai saja lah...jawab beliau-beliau. Sudah lewat jam 12 nih..saya takut kalau nanti berubah jadi Bawang putih ...bukan cinderela lagi... canda saya. Akhirnya kami sudahi kegiatan malam ini dan berganti pakaian kering. Selesai berpakaian, semangkuk mie rebus telah menanti, hadduuu diet gagal total. wkkk

Sungguh pengalaman tergila yang pernah aku lakukan.







00.28 WIB, 24032012




3 komentar:

  1. Mantap sekali caritonyo...
    Nakal lagi nulisnya....hahaha

    BalasHapus
  2. hehehehhe Kaka Iwan sempat mampir di blogku nih...mimpi apa aku semalam yaaaa.....Salam hangat, Ka..

    BalasHapus
  3. trima kasih bu zam kmrn sudah memberikan banyak materi yg bermanfaat di balai diklat jogja, kapan2 kalau ada kesempatan datang ke ambon manise lagi ya.

    BalasHapus